-->

Penggunaan Huruf Tebal Sesuai dengan PUEBI


Penggunaan Huruf Tebal Sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) Permendikbud No 50 Tahun 2015. PUEBI merupakan acuan standar penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah. PUEBI ini pada awalnya dikenal dengan istilah EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan. EYD yang digunakan sejak tahun 1972 ini digantikan dengan PUEBI dengan diterbitkannya Permendikbud No 50 tahun 2015. Walaupun demikian, hingga sekarang masih banyak yang belum familiar dan masih asing dengan penyebutan istilah PUEBI, dan masih menggunakan istilah EYD, dan bahkan masih banyak beredar di pasaran buku EYD yang sebenarnya sudah tergantikan dengan istilah PUEBI.

Pada pembahasan kali ini, blog giri-widodo akan membahas tentang Pemakaian Huruf Tebal dalam Bahasa Indonesia.


  1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.

Misalnya:

  • Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

  • Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'.


Catatan

  1. PUEBI 2015 menambahkan klausul ini.

  2. Huruf tebal tidak dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Untuk tujuan ini, gunakan huruf miring.


  1. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.

Misalnya:

  • 1.1 Latar Belakang dan Masalah

Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh satu bahasa standar dan ratusan bahasa daerah—ditambah beberapa bahasa asing, terutama bahasa Inggris— membutuhkan penanganan yang tepat dalam perencanaan bahasa. Agar lebih jelas, latar belakang dan masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak pada paparan berikut.

  • 1.1.1 Latar Belakang

Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan munculnya sikap yang beragam terhadap penggunaan bahasa yang ada di Indonesia, yaitu (1) sangat bangga terhadap bahasa asing, (2) sangat bangga terhadap bahasa daerah, dan (3) sangat bangga terhadap bahasa Indonesia.

  • 1.1.2 Masalah

Penelitian ini hanya membatasi masalah pada sikap bahasa masyarakat Kalimantan terhadap ketiga bahasa yang ada di Indonesia. Sikap masyarakat tersebut akan digunakan sebagai formulasi kebijakan perencanaan bahasa yang diambil.

  • 1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sikap bahasa masyarakat Kalimantan, khususnya yang tinggal di kota besar terhadap bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Penggunaan Huruf Tebal Sesuai dengan PUEBI"

Posting Komentar

Silakan berkomentar yang baik dan sopan ya. Mohon laporkan kalau ada link mati. Request dan pertanyaan silakan melalui kolom komentar. Salam hangat dari blog giri-widodo

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel